Teks foto : Warga yang berdemo keberatan dengan kebijakan penutupan ram di Taman Nasional Tesso Nilo (Kiri), Spanduk para warga yang meminta golong kepada Pak Presiden Prabowo (kanan)
PEKANBARU - Banyaknya warga masyarakat yang selama ini berharap kepada hasil kebun sawit mereka sekarang sudah hilang harapan.
Sejumlah peron atau ram penampungan kelapa sawit di sekitaran wilayah Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) memilih tutup operasional.
Kondisi ini terjadi berbarengan dengan heboh penertiban hutan konservasi TNTN yang digencarkan oleh Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) di TNTN sejak dua pekan lalu.
"Ram di sini tutup, Bang. Gak ada lagi yang menampung kelapa sawit kami," kata Alan, warga Bukit Kesuma di Pelalawan, Jumat (27/6/2025).
Penutupan ram kelapa sawit dilakukan mulai hari ini dan diinformasikan oleh pemilik usaha sejak Sabtu (21/6/2025) kemarin. Akibatnya, para petani yang kadung memanen sawit kebingungan, karena tidak ada lagi yang menampung kelapa sawit mereka.
Bahkan, isu penertiban TNTN dikhawatirkan membuat hasil panen kelapa sawit dari daerah sekitaran TNTN juga tak laku lagi.
Hal ini karena kuatnya opini kalau kebun sawit tersebut berada dalam kawasan hutan, meski bukan berada dalam areal TNTN.
"Kemana lah hati nurani pak kapolda kita ini ya, hanya karena gajah yang selama ini pun tidak terganggu aktivitas nya dengan lahan sawit kami sekarang kok dipermasalahkan, " ujar Hendra masyarakat sekitar yang terkena dampak dari kebijakan pak Kapolda Riau.
Banyak warga menderita dan stres akibat kebijakan yang dilakukan oleh Kapolda Riau tersebut.Masyarakat merasa aneh dengan kebijakan Kapolda Riau yang terkesan terburu - buru karena selama ini tidak ada satupun Kapolda yang sebelumnya menerapkan kebijakan tersebut.
"Aneh saya rasa, kenapa kok baru Kapolda sekarang yang menerapkan sistem tersebut tiba - tiba perhatian terhadap Gajah yang selama ini juga kami hidup berdampingan dengan para Gajah tersebut, " ungkap Irwanto warga yang terkena dampak kebijakan Kapolda Riau.
Masyarakat berharap agar Bapak Kapolda punya hati nurani nya memperhatikan nasib masayarakat di kawasan tersebut yang sudah lama bergantung kehidupannya dengan ladang sawit yang sudah lama mereka jaga dan rawat.
(R2/team)