BELAWAN - Sejumlah alat berat di lokasi terminal Belawan New Container Terminal (BNCT) diduga mengalami kerusakan dan tidak beroperasi.
Akibatnya ,aktivitas bongkar muat kontainer macet bahkan terhenti. Kondisi ini memicu kekecewaan para sopir angkutan kontainer.
Pantauan di lapangan pada Kamis malam (18/12/2025) menunjukkan banyak alat berat di area BNCT yang diduga Rusak dan tidak digunakan. Akibatnya, antrean kendaraan kontainer mengular dan tidak ada kepastian waktu pelayanan.
Setelah sebelumnya ada keluhan serupa terkait lambatnya kinerja operator alat berat RTG (Rubber Tyred Gantry) yang menyebabkan antrean panjang.
Kerusakan alat berat seperti Container Crane (CC) atau Gantry Crane (GC) sudah sering dikeluhkan sopir truk, bahkan sempat terjadi insiden container jatuh yang menghambat aktivitas.
Sopir truk merasa dirugikan karena waktu kerja terbuang, bahkan ada keributan dengan petugas keamanan.
Salah satu Sopir yang ikut mengantri mengungkapkan bahwa ketidakberfungsian alat berat menjadi penyebab utama lumpuhnya aktivitas bongkar muat.
“Sejumlah alat berat tidak beroperasi, sehingga para sopir sangat kecewa. Tidak ada kegiatan bongkar muat di lokasi BNCT malam ini,” ujar narasumber.
Ia menilai lemahnya manajemen dan dugaan tidak adanya perawatan rutin terhadap alat berat menjadi faktor utama terjadinya gangguan operasional tersebut.
Adanya ketimpangan penerapan aturan di lapangan dimana Para sopir dibebani banyak aturan, namun pihak pengelola seolah tidak menjalankan aturan dengan baik. Biaya perawatan alat ada, tetapi perawatannya tidak dilaksanakan.
"Kami menduga ada oknum-oknum nakal di dalam manajemen,” ungkapnya.
Atas kondisi tersebut, para sopir dan pengguna jasa mendesak Menteri BUMN untuk segera turun tangan dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pimpinan BNCT PT Pelindo.
Para supir meminta agar dilakukan audit total, termasuk penelusuran pihak-pihak yang bertanggung jawab atas rusaknya alat berat dan terhentinya operasional terminal.
Desakan ini juga disuarakan secara terbuka melalui media sosial. Dalam sebuah video berdurasi singkat yang beredar di TikTok akun @munirdjp, terdengar seruan keras kepada Presiden RI.
“Pak Prabowo… Pak Prabowo… segera audit dan periksa semua oknum yang bekerja terkait rusaknya alat berat dan terhentinya operasional di BNCT,” teriaknya dalam video tersebut.
Para sopir berharap pemerintah pusat tidak menutup mata terhadap kondisi di Pelabuhan Belawan, mengingat BNCT merupakan salah satu simpul penting logistik nasional.
Jika tidak segera dibenahi, para supir mereka khawatir kondisi ini akan berdampak luas terhadap distribusi barang, biaya logistik, serta kepercayaan pengguna jasa pelabuhan.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada jawaban terkait Diduga Banyak Alat Berat Rusak dan Tidak Beroperasi.
(R2/red)
